Apa Itu Diabetes Melitus?
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang mengganggu sistem metabolisme tubuh. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat karena tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau insulin tidak bekerja dengan optimal. Akibatnya, tubuh kesulitan memproses karbohidrat, lemak, dan protein secara efisien.
Banyak orang baru menyadari penyakit ini saat gejalanya sudah menimbulkan komplikasi serius. Oleh karena itu, mengenali tanda dan gejala diabetes melitus sejak dini menjadi langkah penting untuk mencegah risiko jangka panjang.
Mengapa Gejala Diabetes Perlu Dikenali?
Gejala awal diabetes sering kali tidak disadari. Diabetes tipe 1 maupun tipe 2 bisa muncul secara perlahan tanpa gejala yang mencolok. Namun, jika kita memahami tanda-tandanya, kita bisa segera mengambil langkah medis yang diperlukan sebelum terjadi kerusakan organ atau komplikasi kronis.
Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada usia muda dan berkembang dengan cepat. Beberapa gejala umum antara lain:
- Sering buang air kecil (poliuri)
Ginjal bekerja ekstra untuk mengeluarkan kelebihan gula darah, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat, termasuk saat malam hari. - Haus berlebihan (polidipsi)
Tubuh kehilangan banyak cairan melalui urin, dan ini menyebabkan rasa haus terus-menerus. - Meningkatnya nafsu makan (polifagia)
Karena sel tubuh kekurangan energi, rasa lapar pun muncul lebih sering meski sudah makan. - Mudah lelah
Tubuh merasa lemah karena sel tidak mendapat cukup energi akibat kurangnya insulin.
Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Tipe 2
Gejala pada diabetes tipe 2 sering kali lebih samar dan berkembang perlahan. Beberapa penderita bahkan tidak menyadari dirinya terkena diabetes hingga komplikasi muncul. Tanda-tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Berat badan naik
Gangguan metabolisme membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak. - Luka sulit sembuh
Proses penyembuhan luka menjadi lambat karena terganggunya aliran darah dan respon imun. - Infeksi berulang
Penderita lebih rentan terhadap infeksi, terutama di kulit dan saluran kemih. - Penglihatan kabur
Perubahan kadar cairan pada lensa mata menyebabkan pandangan menjadi buram atau tidak fokus. - Kesemutan atau mati rasa
Kerusakan saraf akibat kadar gula tinggi menyebabkan rasa kesemutan, terutama di tangan dan kaki.
Segera Lakukan Pemeriksaan Jika Mengalami Gejala Ini
Jangan tunggu gejala semakin parah. Jika kamu mengalami beberapa tanda di atas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang lebih baik dan mencegah komplikasi seperti gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan penyakit jantung.
Kesimpulan
Mengenali tanda dan gejala diabetes melitus merupakan langkah awal dalam mencegah penyakit ini berkembang lebih jauh. Baik tipe 1 maupun tipe 2, keduanya bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani sejak awal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika merasa tubuh mengalami perubahan yang tidak biasa.
Referensi
- Dwi Anggraini, E. W. (2023). Gambaran Tanda Gejala Diabetes Mellitus Tipe II pada Pasien Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Air Putih. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences, 4(2), 132.
- Lestari, L. Z. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 7(1), 237–241.