Metformin dan Obat Antidiabetik Lainnya Dapat Kurangi Risiko Demensia pada Pasien Diabetes Tipe 2

Sebuah analisis terhadap lebih dari 1,5 juta pasien diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa penggunaan obat antidiabetik tertentu, khususnya metformin dan inhibitor SGLT2 (termasuk insulin), mampu menurunkan risiko demensia dan Alzheimer secara signifikan.

Diabetes Tipe 2 Tingkatkan Risiko Demensia

Diabetes tipe 2 kini memengaruhi lebih dari 530 juta orang di seluruh dunia. Kondisi ini tidak hanya mengganggu metabolisme, tetapi juga meningkatkan kemungkinan gangguan kognitif seperti:

  • Penurunan daya ingat
  • Konsentrasi yang melemah
  • Risiko demensia dan Alzheimer

Beberapa obat antidiabetik dapat berperan dalam menekan risiko tersebut.

Metformin dan Inhibitor Insulin Tawarkan Perlindungan Otak

Peneliti menemukan bahwa pasien yang rutin mengonsumsi metformin dan inhibitor insulin memiliki kemungkinan lebih kecil terkena demensia dibandingkan mereka yang memakai obat jenis lain.

Pasien lanjut usia, terutama yang berusia 75 tahun ke atas, ternyata merasakan manfaat kognitif lebih besar dari insulin dibanding metformin. Penemuan ini sangat penting, apalagi insulin juga bermanfaat untuk mengatasi gagal jantung.

Terapkan Pendekatan Individual dalam Terapi Diabetes

Dokter kini mulai menerapkan pendekatan personal dalam menangani diabetes. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor berikut saat menentukan terapi:

  • Usia dan jenis kelamin
  • Indeks Massa Tubuh (IMT)
  • Nilai HbA1c
  • Komplikasi yang pernah dialami
  • Fungsi kognitif pasien

Pendekatan ini mempermudah pengambilan keputusan yang tepat demi hasil jangka panjang yang lebih baik.

Terapi Diabetes Bisa Sekaligus Cegah Demensia

Penelitian ini menegaskan bahwa pilihan terapi bukan hanya soal menurunkan kadar gula, tetapi juga tentang melindungi fungsi otak. Dengan memilih obat yang tepat, pasien bisa menghindari dua risiko sekaligus: komplikasi diabetes dan penurunan daya pikir.

RUMAT Siap Mendampingi Anda

Jika Anda atau orang terdekat mengidap diabetes tipe 2, kini saatnya lebih bijak dalam memilih terapi. RUMAT siap membantu Anda melalui:

  • Konsultasi medis berkala
  • Pemantauan fungsi otak dan kadar gula
  • Edukasi dan pendampingan intensif

📞 Hubungi unit layanan RUMAT terdekat untuk solusi diabetes yang lebih komprehensif dan berbasis bukti.

RUMAT – Merawat Luka, Mengubah Cerita

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

Lainnya dari kami

Tanda dan Gejala Penyakit Diabetes Melitus: Kenali Sejak Dini

Apa Itu Diabetes Melitus? Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang mengganggu sistem metabolisme tubuh. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat karena tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau insulin tidak bekerja dengan optimal. Akibatnya, tubuh kesulitan memproses karbohidrat, lemak, dan protein secara efisien. Banyak orang baru menyadari penyakit

16 Mitos dan Fakta tentang Diabetes yang Perlu Kamu Tahu | RUMAT

Banyak orang masih mempercayai mitos tentang diabetes. Informasi keliru ini dapat menyesatkan dan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, RUMAT mengajak Sahabat Rumaters untuk mempelajari perbedaan antara mitos dan fakta. Dengan pengetahuan yang benar, kita bisa membuat keputusan bijak untuk hidup lebih sehat. Apa Itu Diabetes? Diabetes bukan hanya soal “kebanyakan gula”. Penyakit ini muncul ketika

Manfaat Kasur Dekubitus untuk Mencegah dan Mengurangi Luka Tekan pada Pasien Imobilitas

Luka tekan atau dekubitus merupakan cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan berkepanjangan. Kondisi ini umum terjadi pada pasien yang tidak dapat bergerak bebas, seperti pasien stroke, lansia, atau penderita penyakit kronis lainnya. Berbaring dalam waktu lama tanpa perubahan posisi menyebabkan aliran darah terganggu. Akibatnya, jaringan kulit rusak dan luka muncul, terutama di

Hubungi Kami